Sabtu, 31 Desember 2011

Kisah Cinta Tante Dan Keponakannya

Waktu itu saya masih sekolah di salah satu SMP favorit di Yogyakarta. Hari itu saya sakit sehingga saya tidak bisa berangkat sekolah, setelah surat ijin saya titipkan ke teman terus saya pulang. Ketika sampai di rumah Papa dan Mama sudah pergi ke kantor dan Mama pesan supaya saya istirahat saja di rumah dan Mama sudah memanggil Tante Fida untuk menjaga saya.

Tante Fida waktu itu masih sekolah di sekolah perawat. Sehabis minum obat, mata saya terasa mengantuk. Ketika mau terlelap Tante Fida mengetuk kamarku.

Dia bilang, "Dod, sudah tidur?" Saya jawab dari dalam, "Belum, tante!" Tante Fida bertanya, "Kalau belum boleh tante masuk." Terus saya bukakan pintu, waktu itu saya sempat kaget juga melihat Tante Fida. Dia baru saja pulang dari aerobik, masih dengan pakaian senam dia masuk ke kamar. Walau masih SMP kelas 2 lihat Tante Fida dengan pakaian gitu merasa keder juga. Payudaranya yang montok seperti tak kuasa pakaian senam itu menahannya. Kemudian dia duduk di samping. Dia bilang, "Dod, kamu mau saya ajari permainan nggak Dod?" Tanpa pikir panjang, saya jawab, "Mau tante, tapi permainan apa lha wong Dodi baru sakit gini kok!"

Tante Fida berkata, "Namanya permainan kenikmatan, tapi mainnya harus di kamar mandi. Yuk" Sambil Tante Fida menggandeng tanganku masuk ke kamar mandi saya. Saya sih mau-mau saja. Kemudian mulai dia melorotkan celana saya sambil berkata, "Wah, burungmu untuk anak SMP tergolong besar Dod." Tante Fida terkagum-kagum. Waktu itu saya cuma cengengesan saja, lha wong hati saya deg-degan sekali waktu itu.

Terus dia mulai membasahi kemaluan saya dengan air, kemudian dia beri shampo, terus digosok. Lama-lama saya merasa kemaluan saya semakin lama semakin keras. Setelah terasa kemudian dia melucuti pakaiannya satu demi satu. Ya, tuhan ternyata tubuhnya sintal banget. Payudaranya yang montok, dengan pent*l yang tegang, pantat yang berisi dan sintal kemudian vag*nanya yang merah muda dengan rambut kemaluan yang lebat. Kemudian dia berjongkok, setelah itu dia mengulum pen*s saya, dadanya yang montok ikut bergoyang. Dada dan nafasku semakin memburu.

Saya cuma bisa memejamkan mata, aduh nikmatnya yang namanya permainan s*ks. Kemudian, saya nggak tahu tiba-tiba saja naluri saya bergerak. Tangan saya mulai meremas-remas dadanya, sementara tangan saya yang satu turun mencari liang vag*nanya. Kemudian saya masukkan jari saya, dia meritih, "Akhh, Dodi!" Saya semakin panas, saya kulum bibirnya yang ranum, saya nggak peduli lagi. Setelah bibir, kemudian turun saya ciumi leher dan akhir saya kulum punting susunya. Dia semakin merintih, "Aakhh, Dodi terus Dod!" Saya nggak tahu berapa lama kami di kamar mandi, terus tahu-tahu dia sudah di atas saya. "Dodi sekarang tante kasih akhir permaianan yang manis, ya?"

Dia meraih kemaluan saya yang sudah tegang sekali waktu itu. Kemudian dimasukkan ke dalam vag*nanya. Kami berdua sama-sama merintih, "Akhh! Lagi tante.. lagi tantee." Terus dia mulai naik turun, sampai saya merasa ada yang meletus dari pen*s saya dan kami sama-sama lemas. Setelah itu kami mandi bersama-sama. Waktu mandi pun kami sempat mengulangi beberapa kali.

Setelah itu kami berdua sama-sama ketagihan. Kami bermain mulai dari kamar saya, pernah di sebuah hotel di kaliurang malah pernah cuma di dalam mobil. Rata-rata dalam satu minggu kami bisa 2-3 kali bermain dan pasti berakhir dengan kepuasan karena Tante Fida pintar membuat variasi permainan sehingga kami tidak bosan. Setelah Tante Fida menikah saya jadi kesepian. Kadang kalau baru kepingin saya cuma bisa dengan pacar saya, Nanda.

Untung kami sama-sama tegangan tinggi, tapi dari segi kepuasan saya kurang puas mungkin karena saya sudah jadi "Hipers*ks" atau mungkin Tante Fida yang begitu mahirnya sehingga bisa mengimbangi apa yang saya mau. Nah, buat cewek-cewek atau tante-tante bermukim di Yogya yang sama-sama tegangan tinggi, kapan-kapan kita bisa saling berkenalan dan berhubungan. Mungkin kita bisa bermain seperti Tante Fida.

Jumat, 23 Desember 2011

TRIK CARA SEO

Suatu hari, ketika aku pulang kuliah sore, aku menyempatkan diri ke kamar adikku mau mencari buku komik kesukaanku yang baru dipinjam tiga hari oleh adikku. Saat mencari-cari aku tidak sengaja menemukan beberapa VCD Porno di meja belajarnya dicampur dengan CD CD PSnya, aku kaget bukan main, karena tidak menyangka adikku suka nonton film-film porno, aku juga curiga akhir-akhir ini, ia pendiam, dan jarang ngobrol denganku, dan yang paling mencurigakan adalah ia barusan mengisi film kamera digitalnya dengan alasan mau memfoto-foto gadis yang mau diincarnya selama ini, aku tidak menyangka gadis yang dia incar selama ini adalah aku sendiri, saudara kandungnya. Tetapi karena orang tuaku sedang keluar kota, aku jadi tidak bisa memberitahu mereka tentang VCD pornonya selama ini, jadi aku biarkan saja. Besoknya, saat aku hendak pergi kuliah pukul setengah satu siang, dan kebetulan hari itu adikku sudah pulang dari sekolah, ia mengajak 3 orang temannya masuk ke dalam rumah dan nonton TV bersama, mereka si-A yang bertubuh kekar dan berkulit hitam legam, si-B yang berbadan gemuk tapi agak pendek, dan si-C yang kelihatan paling tua karena berbrewok agak lebat, mungkin umurnya sama denganku atau bahkan lebih tua.
Aku tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Saat aku mau berangkat, aku sempat curiga dengan sikap adikku karena dia melihatku terus-menerus dan nafasnya juga agak terengah-engah, aku hanya mengira ia cuma kecapean pulang dari sekolah, ternyata tidak sebab tiga temannya tidak pada merasa kecapaian. Ia terus memandangi tubuhku dari atas kebawah, aku jadi agak takut apakah dia merasa terangsang melihat tubuh dan bajuku yang seksi, sebab aku memakai Hem ketat putih lengan pendek, B H ku yang berbentuk tali dan berwarna hitam untuk menutupi Teteku yang berukuran 36 B terlihat jelas karena memang agak transparan. Dan aku memakai celana jeans sangat ketat dengan sebagian C D ku nampak, dan Pantatku yang bulat dan sering diremas oleh kondektur bis saat naik dan turun dari bis kota terlihat lebih menonjol, apalagi kulitku juga putih bersih karena aku keturunan Cina di ayahku dan ibuku orang bandung. Aku memakai baju seksi ini karena aku mau tampil menarik di depan pacarku yang namanya Vandy yang baru 3 hari jadian. Saat mengambil kunci motorku, aku semakin penasaran karena teman-teman adikku memberikan uang ratusan ribu kepada adikku dan juga ikut memandangi tubuhku saat aku jalan di dekat mereka. Aku menduga mereka merasa terangsang oleh bau parfumku yang memang agak menyengat dan bertujuan untuk memberi rangsangan kepada cowok.
Saat aku hendak membuka pintu, dari belakang secara tiba-tiba aku disekap oleh tangan yang hitam, agak bau dan kotor, ternyata tangannya si-A teman adikku, aku kaget dan berontak tetapi sia-sia karena dia lebih tinggi dariku dan badannya juga lebih besar berkulit hitam dan karena aku melawan terus aku dipukul perutku oleh Rafi (adikku) sendiri, sehingga aku jadi lemas. Kemudian si-B teman adikku yang lain mengangkat kedua kakiku dan menggendongku bersama si-A ke ruang TV, sementara si-C mengeluarkan VCD Pornonya dari dalam tas, kemudian menyetelnya ke TV, mereka tersenyum-senyum, apalagi adikku lebih gembira sambil menghitung uang dari teman-temannya, aku sudah mengerti itu pasti uang untuk menikmati tubuhku yang masih suci ini untuk di Entot bersama-sama oleh mereka.
Aku sudah pasrah hanya bisa meneteskan air mata ketika bajuku mulai dilepas kancing bajuku satu-persatu sambil diraba-raba dan diremas-remas Teteku oleh mereka, sementara wajahku diciumi, dijilati dan sedikit digigiti hidungku yang memang lebih mancung dari hidung adikku ini oleh Rafi, si-B melepaskan ikat pinggangku dan melepaskan celana jeansku, kemudian ia melucuti celana dalamku perlahan-lahan sambil meraba-raba pahaku," Wow paha Mba’ putih dan mulus banget hmm... Harum lagi " Sementara bagian atas, si-A sudah tidak sabar dan langsung menarik dan melepas tali B H ku, akhirnya aku telanjang bulat, mereka memandangiku seperti hewan kelaparan yang hendak memangsa buruannya sambil membuka seragam SMU Negeri mereka. Adikku langsung menerkam aku, aku hanya bisa memohon. " Jangan Dik, aku ini Mba’mu..." Tapi dia sudah tidak sabar dan langsung meremas-remas Teteku yang masih kencang dan putih bersih ini, lalu ia menggigit putingku yang belum pernah tersentuh lelaki lain hingga memerah, dibagian bawah kakiku si-C menggerayangiku dengan menjilati dan menggigiti " bulu-bulu "ku yang masih lebat.
Adikku melumat bibirku, lalu kebawah sambil menjilat-jilat kulit tubuhku sampai ke alat Vitalku dan melumat Vaginaku yang masih suci itu, aku hanya bisa menangis, lalu adikku mulai menegakkan Kontolnya sepanjang 19 cm itu ke atas Vaginaku, dan bicara. " Ok Mba’ waktunya ngambil keperawananmu Mba’... He he he " Jangan Fi, pleass… Ooch... Aduh.. Aauw sakit Fi " belum selesai aku bicara sudah dimasuki butuh adikku. " Aach... Uuch masih seret tapi enak... Bener Mba’, Vaginamu ini Mba’ ! " Meski agak sulit menembus Vaginaku karena masih perawan, tapi ia terus memaksa sekuat-kuatnya. " Aach... Waow nikmatnya bukan main Vaginamu Mba’… Ooch… Yes ! " aku merasa kesakitan " Aach... Uuch... Udah Dik, sakit ! " Saat aku menjerit-jerit tiba-tiba mulutku disumbat ****** yang lumayan besar, panjang, berwarna hitam dan bau air kencing ternyata itu penisnya si-A. " Ayo Mba’ di Isep nih Kontolku Ha... Ha... Ha, " aku hanya menangis terus, karena Vagina dan mulutku dihunjam ****** yang besar. " Mmph... Mmpphh " Selama 10 menit Rafi mengeluarkan Kontolnya dan bergantian dengan 3 orang temannya, dan akhirnya selama setengah jam mereka menyemprotkan Sperma mereka ke lubang Vaginaku, hanya Matnor yang mengeluarkan Spermanya ke mulutku.
Dan mereka merasa senang dan puas melihat aku menderita, setelah puas mereka mengikat tangan dan kakiku agar tidak kabur meskipun aku juga tidak mungkin bisa lari karena tubuhku sudah sangat lemas, dan mereka istirahat sambil merokok, minum-minuman penguat tenaga, kukira semua penderitaan ini sudah selesai. Satu jam kemudian setelah mereka merasa kuat karena minum jamu dan penguat tenaga lainnya, mereka melepaskan semua tali yang mengikatku, kemudian mengentotku lagi secara lebih brutal, Apul meletakkan aku di atasnya dengan posisi telentang dan langsung menghunjam Bolku dengan Kontolnya sambil meremas-remas Teteku dari bawah yang sudah mengencang kuat. " Aach... Ooch Bolmu seret Mba’, tapi wuenak tenan, " Aku hanya dapat menjerit kesakitan sambil menangis. " Aach... Jangan… Ooch.. Sakit Mas " Lalu adikku menghampiriku, dia berada tepat diatasku dan mengangkat kedua kakiku supaya mudah posisinya dan langsung memasukkan Kontolnya yang sudah menegang akibat efek minuman tadi ke Vaginaku yang masih mengeluarkan sedikit darah keperawanan, sambil berebutan dengan si-C yang sama-sama sedang meremas-remas Teteku yang semakin mengencang.
Aku hanya bisa mengerang kesakitan. " Aach... Uuch... Jangan Raf, kumohon sudah aja… Aach sakit... Oochh ! " saat mulutku menganga menjerit tiba-tiba disumbat oleh Adul" Mmph... Mmpphh " Aku tidak bisa menjerit, semua lubang ditubuhku seperti mulut, Vagina, dan Bolku sudah disumbat ****** berukuran besar dan panjang, karena ini pemerkosaan kedua jadi tidak selama yang pertama hanya 15 - 20 menit, sampai mereka menyemprotkan Sperma mereka bersamaan. Tapi karena si-B belum " menyerangku " dalam aksi keduanya, ia bergantian dengan adikku yang sudah lemas, ia menyuruhku berganti posisi dengan berlutut di sofa, ia mulai menjilat-jilat dan menampar-nampar Pantatku ini berkali-kali hingga memerah. " Wow Pantat Mba’ gede juga, mulus lagi " Karena Vaginaku masih terbuka ia langsung menghunjam keras secara cepat sambil menarik-narik Putingku selama kurang lebih 15 menit. " Aachh... Uuch… Sakit Mas udah dong Mas, aku dah cape sekali nih ! " Dan tubuhku yang sudah lemas ini dibalik dalam posisi telentang, lalu ia mengocokkan Kontolnya dan mengeluarkan Spermanya tepat diatas dadaku dan meratakan dengan kedua tangannya sambil meraba-raba tubuhku. Kini seluruh tubuhku berlumuran Sperma seperti mandi Sperma dari wajah hingga Pantat dan pinggul. Setelah merasa puas, adikku mengambil kamera digital dan memfotoku berkali-kali dengan posisi berbeda-beda dalam keadaan telanjang bulat, basah berlumuran Sperma dan memasukkan ke komputer untuk dikirim ke internet dengan cara mendownload ke sebuah website.
Dan mengancamku untuk tidak buka mulut kepada siapapun dan kalau bocor rahasia ini, akan disebar foto-foto Bugilku ke Kampusku termasuk Pacarku melalui email teman-temanku baik cowok maupun cewek, ia mengetahui email teman-temanku karena sudah membaca-baca buku catatan harianku, akhirnya aku pilih diam saja. 4 hari sesudah itu, adikku pulang bersama mereka lagi dan mengajak 5 orang teman lain untuk mengentotku lagi, rupanya mereka sudah mulai ketagihan dengan tubuhku ini, itu sudah pasti karena tubuhku ini hanya dijual murah oleh adikku, setiap orang membayar adikku Rp 500.000 untuk memperkosaku tanpa kondom sepuas-puasnya tapi jika memakai kondom hanya membayar Rp 300.000. Totalnya 8 orang tanpa adikku, karena adikku cuma menerima uang dari teman-temannya dan menghitungnya. Mereka berdelapan memperkosaku secara bergantian dan kadang bersamaan dengan lebih menyakitkan karena mereka juga menyiksaku secara hardcore (terus terang aku mengetahui arti hardcore setelah tragedi ini), adikku tidak ikut mengentotku karena setiap malam ia mengentotku terus dengan berbagai macam gaya yang ia tonton di VCD pornonya. Seminggu bisa 4 sampai 5 kali aku diperkosa teman-teman adikku, kadang sendirian kadang berkelompok, siang dan sore. Tetapi malam harinya oleh adikku sendiri.

CARA MENAIKKAN PAGERANK

Nama aku Randi 19 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks aku 3 tahun yang lalu.
Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak aku berusia 22 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.
Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.
Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.
Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.
Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintaku menbangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.
Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.
Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.
Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.
Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.
Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.
Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.
Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya.
Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. Aku segera keluar.
Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab:
“Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”
“Thank’s ya dik.”
“Eh, emangnya onani itu dosa ya?”
Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku bilang,"lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku".
Aku kaget "ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari." jawabku gugup.
"ya" jawab kakakku.
"maafkan aku mbak..." ucapku
Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.
Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.
Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.
Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.
"Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”
“Koq kamu tahu?”
“Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak"
“Ayo mbak.” Rengekku.
Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.
Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku. Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.
Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang "Jangan dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari"
Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot...crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.
Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.
Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga. Kami pun ternsenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

CARA MENURUNKAN ALEXA

Ini adalah pengalamanku beberapa tahun yang lalu. Kisah ini berawal dari kepindahan kerjaku di kota Tr. Singkatnya demikian, berawal di tahun 2003 aku pindah kerja karena operasional kegiatan tempat kerjaku harus pindah dari kota Sm ke kota Tr.
Di kota Tr inilah keadaannya terasa asing dan sepi, maklum baru pertama kali saya
menginjakkan kaki di kota ini. Sebagai sarana menghilangkan rasa sepi saya mencoba mencari teman dengan memanfaatkan HT untuk mencari teman. Dengan memanfaatkan pipa yang berada di belakang rumah, saya dirikan tiang antena.
Setelah semuanya terpasang, kucoba menghidupkan HT-ku dan langsung saya mainkan dengan cara melakukan scanning. Tak lama saya menemukan channel yang kebetulan ramai sekali. Tak kusangka meski di kota ini sudah berkembang sarana komunikasi lewat HP namun penggunaan HT ternyata juga masih ramai. Kucoba untuk bergabung.
"Cek in, cek in..", barulah ada sambutan..
"Oke, yang cek in silakan".
Akhirnya mulai hari itu saya aktif ikut bergabung di channel tersebut sebagai sarana menghilangkan rasa sepi sekaligus untuk mencari teman. Pada suatu hari aku berkenalan dengan seseorang sebut saja namanya Uut, berawal dari perkenalan di udara, berlanjutlah dengan pertemuan di darat, dengan membuat janji untuk bertemu di suatu tempat.
Akhirnya kami sepakat untuk bertemu di sebuah rumah makan. Berawal dari pertemuan tersebut, hubungan kami kian hari semakin akrab, tidak kenal pagi siang bahkan malam kami intensif saling berkomunikasi. Dan pada suatu hari kami membuat janji untuk berjalan-jalan di sebuah tempat wisata yang ada di kota Tr.
Dengan mengendarai sepeda motor, kami berangkat menuju pantai yang berada di bagian timur kota ini. Jarak pantai tersebut dengan tempat tinggalku sekitar 5 km saja. Sesampai di lokasi yang kami tuju, kucari tempat yang teduh di bawah pohon pinus yang tumbuh rindang di lokasi tersebut, kustandar sepeda motor sekaligus sebagai tempat duduk.
Tak lama Uut mendekat dan kuminta duduk sekalian di jok sepeda motor yang sudah saya parkir. Kupegang tangannya dan kubimbing untuk ikut duduk, dia menurut saja. Sambil bercerita berbagai hal, kupandangi tubuhnya yang tinggi semampai di tunjang wajahnya yang cantik hingga dia terlihat tersipu malu. Kucoba memegang bahunya dan dia diam saja hingga aku semakin berani merangkul tubuhnya yang sintal padat berisi dari belakang, seakan dia sedang membonceng naik sepeda motor.
Kedua tanganku kuletakkan di kedua pahanya, dia seakan mengikuti dan menikmati hangatnya dekapan dan sentuhan lembut kedua tanganku. Kami berdua hanya diam membisu. Dengan gerakan pelan namun pasti, kedua tanganku kugeser mendekati pangkal pahanya kemudian naik ke buah dadanya. Kulihat dia sangat menikmati setiap gerakan tanganku.
"Boleh aku melihat punyamu sayang?" bisikku. Dia hanya diam saja. Aku ambil kesimpulan bahwa berarti dia tidak keberatan. Langsung saja tanganku kugerakkan dari bagian bawah kaos yang ia kenakan dan dari bawah BH-nya kuterobos dan kumasukkan kedua tanganku dan langsung kubelai dengan lembut kedua belah gunung kembarnya.
Ternyata dia hanya diam dan seakan menikmatinya. Setelah beberapa lamanya aku meremas-remas kedua gunung kembarnya di balik BH yang menutupinya, tanganku kembali aku tarik dan aku letakkan di kedua belah pahanya dengan diikuti tarikan nafas panjangnya.
Aku sendiri juga sangat menikmatinya. Hati kami berdua seakan telah menjadi satu. Tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua, namun tanganku tidak diam dengan diikuti usapan-usapan lembut tangan Uut, tanganku kemudian kuarahkan ke pinggangnya dan kuputarkan di resliting jelana jeans yang sedang ia kenakan lalu kubuka dengan pelan dan penuh perasaan kemudian tanganku kumasukkan ke dalamnya. Dia hanya terdiam sambil menengadahkan kepalanya ke angkasa sembari merebahkan tubuhnya ke dadaku.
Aku semakin berani hingga dengan penuh perasaan aku arahkan jemari tanganku ke lubang kenikmatannya yang masih terbungkus dengan CD halusnya. Aku sudah merasakan adanya kelembaban dan kehangatan dari dalamnya. Uut pun menarik nafasnya dalam-dalam seakan menikmati setiap gerakan tanganku.
Kemudian aku tarik tanganku pelan-pelan namun langsung kuselipkan ke dalam CD-nya yang halus hingga telapak tanganku langsung mendekap dengan penuh hangat sebongkah gundukan halus nan lembut sembari kudekap erat tubuhnya. Kubiarkan sekian lama aku hanyut menikmati dan merasakan menyatunya hati kami berdua.
Tak terasa matahari telah tenggelam. Seperti terbangun dari tidur kami berdua tersadar dan segera kulepaskan tubuhnya sembari kututup kembali resliting celana jeannya yang telah saya buka tadi.
"Sayang.., kelihatannya sudah petang, bagaimana kalau kita pulang?"
Ia langsung setuju. Kali ini dia saya minta untuk membonceng pulang. Di sepanjang perjalanan, saya lanjutkan belaian saya dari belakang sampai akhirnya kami sampai di pertigaan jalan, kemudian saya ganti memboncengnya karena rumahnya sudah dekat hingga tidak enak kalau sampai dilihat orang bahwa dia membonceng saya. Kuantar dia pulang, dan saya pun juga langsung pulang. Malam harinya kembali saya melanjutkan komunikasi dengan HT dengan menggunakan kode khusus, tentunya dengan frekwensi yang khusus juga.
Dari hari ke hari, hubungan saya dengan Uut semakin akrab saja, apa lagi setelah perjalanan kemarin. Aku pun membuat janji kembali dengannya untuk berjalan bersama lagi.
Aku ingat bahwa hari itu adalah hari Sabtu, sudah aku tetapkan dengannya bahwa kami akan berjalan-jalan lagi. Aku jemput dia ke rumahnya, dia telah menunggu dengan mengenakan celana jeans lagi dan kaos berwarna merah hati, tak lupa dia bawa juga dompet tangannya. Tepat jam 16.00 aku beranjak dari rumahnya.
"Akan kemana kita?" tanyaku.
"Terserah saja" jawabku.
Akhirnya aku arahkan motor ke pelabuhan, kemudian berputar-putar di kota dan akhirnya kuputuskan ke lapangan golf. Di tempat ini terlihat sepi dan enak. Aku parkir motorku di bawah pohon johar dan kembali aku duduk di jok sepeda motorku dan dia berdiri di sampingku.
Kutarik bahunya dan kutempatkan tubuhnya agar berdiri tepat di depanku, kemudian kembali kedua tanganku dari atas pundaknya kuturunkan hingga berada tepat di depan buah dadanya, kemudian kuselipkan dari balik kaosnya, kumasukkan dan langsung kutangkap buah dadanya yang sebelah kiri.
Dia hanya diam saja. Setelah sekian lama, kulihat dia sudah kelelahan berdiri hingga kemudian kuminta di ikut naik duduk di jok motor yang telah kuparkir. Setelah pada posisi seperti seakan sedang memboncengku, kembali aku melakukan gerilya. Kubuka resliting celana jeansnya dan langsung kumasukkan tanganku ke balik CD-nya. Dia tampak sangat menikmatinya. Setelah beberapa lama dia bertanya padaku..
"Mas, boleh aku melihat punyamu?"
Aku pandang matanya dan menganggukkan kepala pertanda setuju. Kemudian kubuka resliting celanaku hingga terlihat penisku menonjol dengan tegak karena terus terang semenjak aku memegang miliknya punyaku juga sudah tegang berdiri menantang. Kukatakan padanya..
"Dik kamu percaya apa tidak, kalau punyaku ada tanda khusus, jadi kalau kamu mencarinya pasti akan mudah apalagi kalau sudah mengenali ciri khas punyaku".
"Apa cirinya Mas?" tanyanya terbengong.
Kuminta dia turun dan berdiri di samping motor, kemudian aku keluarkan dan kutunjukkan tanda khusus yang terdapat di senjataku. Betapa terkejutnya setelah dia melihat senjataku yang langsung keluar seperti spring, memantul dengan ukuran yang jika teman-temanku bilang GESAR (gede dan besar) lalu kutunjukkan padanya tahi lalat berdiameter 0,5 cm yang terdapat di pangkal senjataku. Setelah puas melihatnya kemudian adik kecilku kumasukkan kembali. Tak terasa hari sudah petang. Kemudian kami berdua pulang. Aku antar dia dan saya pun juga langsung pulang.
Keesokan harinya, sekitar jam 08.00 tiba-tiba dia datang ke tempat kostku. Kupersilakan dia masuk. Perlu saya informasikan bahwa di rumah yang saya sewa tersebut aku tinggal sendiri, rumah tersebut terdiri dari 3 kamar yang cukup besar. Dan rumah tempatku tinggal ini jaraknya dengan tetangga agak jauh sedikit sehingga terlihat agak sunyi, hanya TV dan komputer hiburanku di rumah.
Setelah masuk, Uut langsung berkeliling melihat-lihat seluruh isi rumahku dan kemudian duduk di depan TV. Aku lihat wajahnya tampak seperti orang yang sedang gusar.
"Kamu kok kelihatan tidak tenang, Sayang?" tanyaku. (Padahal dalam hati aku sudah dapat merasakan bahwa dia sedang berjuang menahan gejolak nafsunya yang telah memuncak setelah beberapa kali mendapat rangsanganku, tetapi aku pura-pura tidak tahu saja)
Dia hanya terdiam. Aku langsung tanggap kemudian kuputuskan untuk duduk di sampingnya. Kuangkat tangannya kemudian kuremas-remas dan dia hanya diam saja. Tangannya terasa halus dan hangat. Kemudian kurebahkan diriku dan kuletakkan kepalaku tepat di pahanya, baru kemudian tampak wajah cerah terpancar di pipi dan matanya.
Kuletakkan tangannya di dadaku kemudian tanganku kumasukkan ke dalam kaos yang ia kenakan dan langsung kuselipkan dibalik BH-nya hingga dapat kutangkap buah dadanya yang padat berisi kemudian kuremas-remas sambil kuputar tubuhku sehingga berposisi miring dan mukaku tepat berada di depan pangkal pahanya. Kugigit kecil pangkal pahanya, sehingga dia menggelinjang.
"Eh sakit Mas", katanya.
Lalu aku hentikan seluruh aktifitasku, kemudian aku duduk di sampingnya. Aku tahu bahwa dia sudah mulai terangsang dengan aksiku tadi, kemudian aku ajak dia duduk di jok kursi tamu lalu kuminta dia duduk di sampingku. Terus terang adik kecilku juga sudah tegak berdiri menantang, namun tidak terlihat karena saya mengenakan celana dalam. Kutarik tangannya dan kubimbing untuk menangkap adik kecilku. Dia menurut saja.
Darahku seakan mendidih hingga ke otak rasanya, berdenyut dengan kuat, apa lagi setiap kali dia remas, aku baru merasakan hal demikian. Kulihat dia sangat menyukainya. Lalu kutarik tubuhnya dan kusingkapkan kaos dan BH-nya kemudian aku remas kedua buah dadannya. Kulihat dia juga sudah sangat terangsang karena aku kira dia juga sudah tidak dapat membendung lagi gejolak nafsunya setelah beberapa hari menerima belaian rangsanganku. Aku lihat di melepaskan celana jeansnya.
"Kamu mau apa sayang?" tanyaku.
"Biar lebih enak", jawabnya.
Kemudian dibimbingnya tanganku untuk memegang miliknya yang kurasakan hangat dan lembab. Ternyata perkiraanku benar bahwa dia sudah sangat terangsang. Dengan lembut aku belai miliknya hingga dia hanya bisa mendesis keenakan dan menggelinjang ke kanan dan ke kiri. Kemudian dia lepaskan seluruh pegangannya. Dia mendesis dengan liar, kulihat tangan kanannya memegang CD warna putihnya yang sesaat kemudian telah terlepas dari tempatnya.
Kemudian dia berdiri dan naik ke jok kursi tepat di pangkuanku lalu berjongkok dan sesaat kemudian dia memintaku untuk memasukkan adik kecilku di liang kenikmatannya. Aku tidak percaya, sedemikian nekat dan beraninya dia memaksaku.
"Ayo Mas cepat", pintanya.
"Dik sebentar, aku ke belakang dulu", jawabku.
Aku beranjak menuju kamar mandi untuk buang air. Ternyata dia mengikutiku dari belakang untuk ikut buang air. Tak kusangka setelah membasuh miliknya, dia langsung saja memintaku untuk memasukkannya dengan berdiri di kamar mandi. Aku sangat kasihan melihatnya karena ternyata dia sudah tidak mampu lagi menahan birahinya hingga kuputuskan untuk mengikutinya. Dan sesaat kemudian, dengan susah payah untuk memasukkan senjataku ke liangnya, akhirnya dengan basah kuyupnya tubuhku dan tubuhnya karena keringat, perjuangannya kami berhasil untuk memasukkan senjataku ke liangnya.
Nafasnya terengah-engah, kulihat dia sudah mencapai puncaknya. Setelah terdiam sesaat, kugerakkan tubuhku hingga dia meringis dan mendesis. Seperti ada yang mendorong tubuhku, kusingkap kaus dan kutanggalkan BH-nya hingga sesaat kemudian kukulum puting susunya. Dia menggelinjang dan sesaat kemudian tubuhnya bergetar hebat lalu melemas.
Melihat situasi seperti ini, kuputuskan kutarik milikku hingga dia terlihat bengong, kemudian kuarahkan tangannya untuk melakukan kocokan terhadap milikku. Dengan bersemangat dia melakukannya. Berselang beberapa lama kemudian ada getaran hebat di dalam tubuhku yang terpusat di milikku dan crot.., crot.., crot.., cairan kental berwarna putih dengan kuatnya langsung menyemprot di mukanya. Kemudian kami berdua langsung mandi bersama dan membuat sarapan bersama dengan membakar roti.
Semenjak kejadian tadi, kami berdua merasa tegang. Aku sendiri juga merasa berdosa karena dengan terlihat gamang dia menunjukkan kepadaku bahwa ada bercak darah di CD-nya dan dia katakan bahwa keperawanannya telah koyak olehku. Sejak hari itu, aku merasa berdosa. Tetapi perasaan itu akhirnya sirna dengan kehadirannya setiap saat di sisiku.